1. Apa Itu Fermentasi Makanan
dan Minuman?
Fermentasi biasanya
diartikan sebagai proses pemecahan gula menjadi alkohol dan CO2 atau
asam organik lain fmenggunakan
mikroorganisme dalam kondisi anaerobik (kurang oksigen). Fermentasi berasal
dari bahasa Latin fervere, yaitu
mendidih, yang menggambarkan aksi yeast ketika
mengekstrak buah atau gandum. Terlihat seperti mendidih dikarenakan adanya
produksi karbon dioksida akibat proses katabolisme anaerob yang terkandung di
dalam ekstrak buah/gandum tersebut (Stanburi et al., 2003). Secara sederhana fermentasi dapat didefinisan
sebagai proses perombakan
dari struktur keras
secara fisik, kimia,
dan biologis sehingga bahan dari
struktur kompleks menjadi sederhana sehingga
daya cerna ternak menjadi lebih efisien (Hanafi, 2008 dalam Zakariah
2012). Fermentasi merupakan salah satu metode pengawetan pangan paling tua di
dunia yang biasanya terkait kultur dan tradisi (Battcock dan Azam-Ali, 1988).
Proses fermentasi
dalam pengolahan pangan adalah proses pengolahan pangan dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme
secara terkontrol untuk meningkatkan
keawetan pangan dengan diproduksinya asam dan/atau alkohol, untuk
menghasilkan produk dengan karakteristik
flavor dan aroma yang khas, atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik
(Ebookpangan.com, 2006). . Proses fermentasi dapat terjadi baik secara anaerob
maupun aerob. Alkohol dan asam-asam organik hasil dari proses fermentasi
memiliki peran untuk preservasi makanan dna minuman, selain itu metabolit
sekunder yang dihasilkan dari metabolisme mikroba meningkatkan cita rasa,
tekstur, dan aroma makanan dan minuman. Roti, keju, anggur, kopi, dan cokelat
merupakan contoh makanan fermentasi yang dikonsumsi setiap hari. Selama berabad-abad, manusia telah
menyukai rasa yang dihasilkan oleh kerja mikroorganisme ini (Katz, 2003).
Contoh Makanan Fermentasi :
Gambar 1. Kimchi |
Gambar 2 Keju |
Gambar 3. Tempe |
Gambar 4. Tape |
Gambar 5. Roti |
Contoh Minuman Fermentasi
Gambar 6. Yoghurt |
Gambar 7. Kefir |
Gambar 8. Koumiss |
Gambar 9. Wine |
Gambar 10. Bir |
2. Makanan dan Minuman Fermentasi di Berbagai Negara
Dunia
Makanan
fermentasi sudah menjadi trend gaya hidup sehat masa kini dan dikonsumsi oleh
banyak masyarakat di berbagai belahan dunia. Makanan dan minuman hasil
fermentasi memiliki berbagai kelebihan dan keuntungan, baik bagi kesehatan,
industri dan kehidupan sosial. Setiap negara memiliki tipe makanan fermentasi
masing-masing sesuai dengan jenis bahan pangan yang ada di wilayah mereka dan
banyak di ditemukan/dihasilkan secara kebetulan (Battcock dan Azam-Ali, 1988).
Keuntungan makanan
dan minuman fermentasi :
- Menjamin keamanan pangan di berbagai negara terutama di negara-negara berkembang: Proses fermentasi dapat mengawetkan makanan sehingga mengurangi makanan yang terbuang percuma. Selain itu fermentasi juga dapat menghilangkan zat beracun yang tidak diingkan pada bahan makanan sehingga makanan tersebut dapat dikonsumsi.
- Meningkatkan nutrisi pada makanan : Fermentasi pada bahan makanan dapat meningkatkan nilai gizi pada makanan tersebut dan menjadikannya lebih mudah dicerna.
- Keuntungan bagi kesehatan : Makanan dan minuman fermentasi dapat dijadikan menu untuk menjaga kesehatan, mencegah berbagai penyakit dan menurunka resiko terserang penyakit tertentu.
- Meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengangguran : Umumnya industri makanan dan minuman fermentasi di berbagai negara merupakan industri besar dan penting yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Ini akan meningkatkan pendapatan bagi negara dan mengurangi pengangguran.
- Budaya dan kehidupan sosial : Fermentasi pada makanan dapat memperbaiki “penampilan” makanan tersebut dari segi rasa, aroma, maupun visual. Hal ini dapat memberikan nilai lebih untuk bahan makanan tersebut di mata masyarakat.
Penduduk
di berbagai negara belahan dunia memiliki jenis makanan dan minuman fermentasi
tersendiri yang dikonsumsi hanya di wilayah tersebut dan disukai segelintir
orang tertentu diantaranya :
Tabel . 1 Makanan/Minuman
Fermentasi di Berbagai Belahan Dunia.
Asia
timur dan Asia Tenggara
|
amazake,
atchara, bai-ming, belacan, burong mangga, com ruou, dalok, doenjang, douchi,
jeruk, lambanog, kimchi, kombucha, leppet-so, narezushi, miang, miso, nata de
coco, nata de pina, natto, naw-mai-dong, oncom, pak-siam-dong, paw-tsaynob,
prahok, ruou nep, sake, seokbakji, soju, soy sauce, stinky tofu, szechwan
cabbage, tai-tan tsoi, chiraki, tape, tempeh, totkal kimchi, yen tsai, zha
cai
|
Asia
tengah
|
kumis
(mare milk), kefir, shubat (camel milk)
|
Asia
Selatan
|
achar,
appam, dosa, dhokla, dahi (yogurt), idli, kaanji, mixed pickle, ngari,
hawaichaar, jaand (rice beer), sinki, tongba, paneer
|
Afrika
|
fermented
millet porridge, garri, hibiscus seed, hot pepper sauce, injera, lamoun makbouss,
laxoox, mauoloh, msir, mslalla, oilseed, ogi, ogili, ogiri, iru
|
Amerika
|
sourdough
bread, cultured milk, chicha, elderberry wine, kombucha, pickling (pickled
vegetables), sauerkraut, lupin seed, oilseed, chocolate, vanilla, tabasco,
tibicos, pulque, mikyuk (fermented bowhead whale)
|
Timur
Tengah
|
kushuk,
lamoun makbouss, mekhalel, torshi, boza
|
Eropa
|
rakfisk,
sauerkraut, pickled cucumber, surströmming, mead, elderberry wine, salami,
prosciutto, cultured milk products such as quark, kefir, filmjölk, crème
fraîche, smetana, skyr.
|
Oseania
|
poi,
kaanga pirau (rotten corn), sago
|
Referensi :
Battcock, M. dan Azam-Ali, S. 1988. Fermented
Fruits and Vegetables; A Global Perspective. FAO Agricultural Properties No.
134.
Ebookpangan.com. 2006. Proses dan Produk
Fermentasi Pangan
Kartz, S. E. 2003. Wild Fermentation Book. 2003.
Chelsea Green Publishing Co., Chelsea.
Stanbury, P. F., A. Whitaker, dan S. J. Hall.
2003. Principles of Fermentation Technology. Butterworth Heinemann, Oxford.
Zakariah,
M. Askari. 2012. Teknologi Fermentasi dan Enzim Fermentasi Asam Laktat pada
Silase. Yogyakarta : Fakultas
Peternakan Universitas Gadjah Mada
No comments:
Post a Comment